Mittwoch, 4. Juni 2014

Ma Pleine Lune (Purnamaku)


Oh … Purnamaku
kau melayang di angkasa,
tak satupun berani menggodamu
karena keinginanmu,
suasana malam jadi hening dan penuh pesona

Oh … Purnamaku
sinarmu
menerpa wajahku
sepanjang malam
kau menjaga dan mengawasiku

Oh … Purnamaku
kuterbangun karenamu
dalam malam kelamku
tak jauh dari tempat kau berada
kulihat permadani bintang
sinar mereka membantumu
menyebarkan cahaya pesona
keseluruh penjuru angkasa

Oh … Purnamaku
andai aku punya sayap
ku akan terbang melalui bukit
singgah di tempatmu tuk beristirahat
dan tinggal tuk beberapa saat
atau menetap ?

Oh … Purnamaku
kulihat kau kedinginan
peluklah aku dengan sinarmu
dan kehangatan itu
kita rasakan bersama

Oh … Purnamaku
sinarmu membuka mataku
walaupun dalam kekelaman malam
ku tunggumu disini cukup lama
memperhatikan perjalanan waktu
begitu singkat dan cepat
ku rasa ini bukan kenyataan
atau ya ?

Oh … Purnamaku
kau bergerak meninggalkanku
ku tahu kemana kau pergi
sudah pasti ketempat kekasihku
sampaikan rinduku
cintaku, dan kasihku berkali-kali

Oh … Purnamaku
dingin mulai menyelimutiku
ku harus kembali
keperaduan malamku
berharap ku bermimpi
memperhatikanmu tak henti
sama seperti kepada kekasihku


*Aku kagum padamu Purnama Timurku*

Indriati See - Hofheim im Ried, 20 Maret 2011

Published in Kompasiana



Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen