Freitag, 6. Juni 2014

Ku Tak Akan Mati Akal

Surya menyengat kulit, lembabnya udara,
…. semilir bayu menyejukkan sukma ….
ku tahu dan tak kan pernah menyesali
ketika tercium kembali harummu
.. membangkitkan kenanganku ..
saat-saat  kita saling menyentuh
cinta buta yang mengikat
hanyut terbawa mimpi, sangat lembut
penuh harapan dan karenanya, aku lelah
. kucoba menulis kata-kata cinta .
tentang dua insan yang terluka
tentang harapan tak bertepi
dalam setiap puisi
Terjaga dari satu mimpi
akan suatu tempat, suatu saat
dimana kita saling berpadu sesaat
Gelora cinta bagai
ombak di samudra
ternikmati
dan jika
besok ku harus mati
ku siap dengan sepenuh hati
Betapa pun kuatnya keinginan itu
dapat kurasakan bahwa aku keliru
. kecewa pun datang menertawaiku .
Walau pun,
cinta ini harus berakhir
. ku tak akan mati akal .
sambil bertanya jika itu benar
hanya Dia yang tahu tentang „kekal“

*Perjalananku di Dunia Fiksi*


Indriati See - Hofheim im Ried, 23 Mai 2011

Published in Kompasiana 
Music 


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen