Montag, 2. Juni 2014

Kataku Suara Jujur Hatiku


Menulis adalah nafas hidup seorang penulis
tak ada alasan untuk berhenti demi menulis
pembaca tak mau tahu yang menimpanya
dalam tulisannya harus terus menghimbau
walaupun sebagai manusia tentu berdimensi
namun sebisa mungkin harus ditelan sendiri
kadang harus tetap ceria walau dalam duka
kadang harus terus berjalan meski lelah-letih
bagi mereka seakan pantang kehilangan ilham
bagi mereka tak ada alasan untuk sepi karya
kecamuk hiruk-pikuk carut-marut semrawut
harus tetap mengasah naluri kepekaan tulis
agar tetap berkarya dalam badai kehidupan
karena ada hati dan rasa yang harus terlayani
membaca alunan karya dalam aksara sukma
berayun diantara gedung dan lintasan budaya
berkelebat di belantara ruang waktu dan gerak
tanpa pandang aliran mazab adat warna kulit
penulis hanya melakukan dharma ikuti suara
suara kebenaran yang mengalir dari nuraninya
SAMPAI AKHIR MENUTUP MATA .......

(ad) - 28.04.14


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen