Freitag, 9. September 2016

Meski Apa yang Terjadi



tiba-tiba perjalanan terasa semakin lenggang 
sejak kesendirianku semua kupikul sendiri
berulang kutengok kebelakang hanya sepi
apa pun hidup harus terus jalan dan bergulir
hidup adalah medan ajang dharma bhakti
dengan atau tanpamu hidupku tetap lanjut
karena pejalan hidup meski bagai musafir
tetaplah ada tujuan dan tanggung jawabnya
maka biarlah kujalani setiap jengkal langkah
dalam nafas pujian syukur meski tak mudah
namun kuharus tetap tegar memikul 'kisahku'

MESKI APA YANG TERJADI
...

(ad) – 02.09.2013




Sahabat




ku bermohon kelapangan hatimu 
saat membaca sepenggal kataku 
karna diantara rasa rasa kau ada 
kau salah satu dari kesejatian sobat 
doaku semoga selalu dituntun-Nya 
dalam langkah kebenaran tiada aral 
dalam lintasan waktu penuh damai 
di ukiran kehidupan berhias makna 
dalam balutan kedamaian yang mulus 
selamat berbahagia selamanya sobat 
sukamu dan dukamu dan kerinduan 
biarlah dalam perlindungan kasihNya 
selamat pagi sahabat hati terkasihku 
Amin
...


(ad) – 19.12.2013

EGP - deh...


tunai sudah sobatku

saat hati telah terucap
tuntaslah lintasan hati
lega rasanya saat usai
ku tak peduli apa rasamu
bagiku himpitan rinduku
telah kucetuskan padamu
aku bisa tidur nyenyak kini
aku bisa makan enak sekarang
hehehehe...egp deh...

.
.

(ad) – 19.12.2013

Kepalang...lang...lang...lang


kesana kemari wira wiri ya tetap saja

menggendong rasa rindu dendam full
hm... rasa yang satu ini sungguh bandel
tak kenal waktu tempat serta jadwal
sesuka hati cenderung tak kompromi
rindu remaja yang amat nekat dekat
hehehehe...entahlah siapa yang salah
yang jelas bagiku itu enggak masalah
malah ukuran waras cipta rasa dan asa
siapa yang akan protes tentang rasaku
emang loe belum terjangkit rasa rindu
hm... awas ya kalau nanti kena tulahnya
rasain sampai nyungsep baru tau rasa
hehe...
Rindu bukan dosa hanya sakitnya
amboi kepalang...lang...lang...lang...lang



(ad) – 20.12.2013

Janjimu...



kalau waktu nanti adalah janji terindahmu
menunggu wujud adalah kewajiban sabarku
maka mewujudkannya adalah doa dan asa
menghitung hari adalah saat indah berpesona
ada denyut dan debar debar atas kemungkinan
kanan atau kiri atas atau bawah muka belakang
bagiku itu tak penting dengan cara memulainya
tetapi bagaimana memaknai dan menghargai
setiap waktu yang telah disediakan dengan baik
menunggu bagiku kesabaran menerima keindahan
.
HARGAI SELAGI MASIH ADA WAKTU

(ad) – 20.12.2013


Donnerstag, 8. September 2016

Kala Musim Berganti




Melewati malam tak berawan
diiringi lantunan nightingale
terdengar merdu nian
diri pun tertawan
dan berandai
kala sukma terlihat gemulai
menari dalam cahaya gemintang
menepis awan dengan selendang
bak sutra nan lembut tergerai
menyentuh bumi yang terlelap
dari kesibukan raga yang pengap
.
Nyanyian malam pun perlahan lenyap
surya pun menatap
mengajak embun cepat menguap
.
Oh ... cantiknya parasmu
duhai musim yang perlahan berlalu
semi pun berganti panas
sepanas cintaMu padaku ?
hm ... sehangat kasihMu padaku !
itu yang tepat untukMu
.
Duhai Kekasihku
terima kasihku
tuk hari yang selalu baru
...


Indriati See - HiR, 12.05.2015




Ganti Selendang dengan Pedang



segeralah menari di tetabuhan pahlawan
yang tetap gempita walau berhias leluka
tak satu pun duka menangkan peperangan
pekikkan tekad di dalam sukma dan gelora
gantikan air mata duka dengan madu suka
kemenangan hak setiap insan tak menyerah
segera ganti selendang rapuh berdarahmu
dengan pedang ksatria untuk kemenangan
lupakan masa suram segera sambut asamu
kemenangan di dalam dada wujudkan segera
dalam cita citra dan cinta berhias tawa ria
tak ada air mata di mandala kemenangan
yang ada adalah perubahan dan ketegaran

MAJULAH HAI PEMENANG...!!!

(ad) – 20.12.2013







Dienstag, 6. September 2016

Renungan Hati


diantara malam dan pagi ada diamku
aku tak berani mencoba mengabadikan
kuingin menyelami makna yang hilang
semakin menjelang semakin kurasa damai
terdiam di perenungan memandang diri
ternyata masih jauh di tujuan kehakikian
masih harus terus merenda kebajikan
tanpa sadar berlanjut di komunikasi diri
tiba-tiba aku telah menjemput mentari
dalam tubuh jiwa dan hati yang segar

SELAMAT PAGI KEHIDUPAN

...

(ad) – 21.12.2013





Montag, 5. September 2016

Rosa



namamu kuabadikan pada putriku
kau paduan warna merah dan putih
lambang cinta dan kasih
pandangan kagum selalu kau dapat
dari setiap insan yang lewat

oh ...

siapa yang tak iri melihatmu
walau sama-sama bagian dari karyaNya
hiaslah hari-hariku
tanpa jeda dari kuncup-kuncup barumu
sampai musim berganti
dan alam berkata "cukup" untuk saat ini

::


Indriati See - HiR, 23.06.2014



Published in Kompasiana

Ah...




lalu
ada rasa begini
saat ambang petang
semua dating membayang
dalam angan berlomba berebut
seakan tak akan ada lagi waktu nanti
ah selamanya senja menebar kepenatan
dalam tatapan penuh selidik jauh kecakrawala
aku bagai cerita bisu tanpa tembang ria
yang diulas pada lingkaran penantian
mendayu iringi setiap untaian asa
terbentur ditepian renungan
senja smakin temaram
aku hanya diam
membisu
Hm...



(ad) – 05.09.2016

Degung...



boeing 323 mengantarku ke alam nyata
tidak ada aral melintang semua sesuai
selanjutnya tak ada yang patut dicerita
karena semuanya sangat sarat makna
biarkan semua mengendap dalam arti
hingga menjadi jernih di titian rasa asa
dalam tetarian dan ungkap kalangkang
berhias tespong di rinai gerimis senjaku
ke balaiirung jalan karawitan kleningan
hanya pemeran utama yang memahami
arti gerimis sore menjelang vayacondios
kalau ku tahu isi hatimu aku tak mungkin
...
...
...
...

???


(ad) – 25.12.2013


Refleksi Akhir Tahunku...



di ujung hari menjelang ujung tahun
aku bahagia dalam temaran lilin-lilin
ada damai diantara rerintang halang
sejauh ini kasih setiaNya terus terbukti
lewati hari selalu dibimbingNya teguh
lewati minggu pasti diiringNya sampai
lewati bulan terus dikawal dengan kuat
lewati tahun panjang ada jaminan yakin
adakah yang kurang lagi di dalam hidupku
aku tinggal harus belajar terus bersyukur
aku hanya harus beriman dalam teguh
aku hanya terus percaya bahwa Ia setia
tak pernah ingkar janji pada FirmanNya
rancanganNya selalu indah dan akurat
semua indah pada waktunya

...
waktuNya jangankan meleset sedikit apalagi gagal
BAGINYA TAK ADA YANG MUSTAHIL

...

(ad) – 25.12.2013

Entah Apa Jadinya...



entah apa jadinya bila aku tak bisa menulis
maka akan terasa kering dan hambar hidup
semuanya akan berlalu begitu saja dan habis
entah apa jadinya andai kita tidak bertemu
maka takkan pernah kurasakan artinya rindu
entah apa jadinya bila ku buta rasa akan seni
maka aku takkan tahu setiap bahasa tubuh
entah apa jadinya andai masing jaga gengsi
maka hanya ada sampul buku tanpa cerita
hidup akan mengalir lurus mulus tanpa rasa
semua tertib melintas kehidupan apa adanya
takkan seindah pelangi di ujung gerimis senja
hidup tanpa warna hidup tanpa hiasan pesona
TERIMA KASIH CINTA...


(ad) – 26.12.2013



Sonntag, 4. September 2016

Surat Sahabat dari Penjara Keterhalangan



Sahabat dan kekasih atau apa pun keadaanmu kini... dariku yang terpisah jauh dari seberang lautan di belahan dunia lain di lintas negara....
- maka ijinkanlah aku miliki ruang rindu di bilik hatimu walau takkan mungkin ada selimut rinduku disana...apa pun aku sangat menghargakan kearifanmu
- diantara pilinan pintalan benang rinduku biarkan kurendai dengan waktu di setiamu menunggu... hingga akhir masa... entah bila pintalan benang mampu menjadi selimut rindu di ujung yang senja... kukira andai usai pun kau telah di ujung damai dan bahagiamu...
-biar kucumbui bayang rindumu di selasar kemartabatan hormatku padamu, dalam kelembutan syurga loka diiringan musik kantata.
-ijinkan kugapai setiap pori kerinduanmu dalam derap kenikmatan semu pada khayalan terindah di kemampuan tertinggimu... menerima ungkapan kasih lewat indera dimensi keempat...
-kerena tak selamanya sentuhan phisik lebih indah daripada menyatunya sukma di alam syurga nirwana... oh indahnya khayalan ketulusan
-ditemaran bunga-bunga cinta di hamparan rerumputan kerinduan di bisikan ketulusan hati di lambaian kesehatian yang tak rela berhias dusta pada panggilan rasa yang menggelora di badai tanpa ujung...
-gelepar dalam ketakinginan berpisah saat jemari saling menyatu... berontak enggan berpisah karena ada puncak getar gelora tiada mampu terkatakan... ijinkan aku dinda... menuntunmu kegerbang kelalaian sesaat saja... mengangguklah kasih...
-bagiku jarak dan waktu bukanlah belenggu saat aura cintamu melambai mendekapku di ujung rindumu dalam kebisuan harapan dan ketak berdayaan dalam titian rasa waktu dan alunan simfoni
-aku menantikan ijinmu sahabat hatiku... untuk menuai bulir-bulir rindu yang terhalang walau tak terlarang hatimu!
-keberanian dan keteguhan serta kekuatan lelaki bukanlah restu untuk menjamah seorang wanita terhormat
-tetapi ijin yang taklim dan penuh ketulusan laksana meterai untuk bertaruh jiwa di medan laga meski menuai dan sabungkan nyawa sekali pun.
-tetapi menerima mahkota kehormatan adalah kemenangan sejati yang tak terperikan dalam piala kekalahan hati di kemenangan makna kenangan
masihkah keraguan menjadi cadar penghalang pandang mata hatimu lantas bilakah ada hati dan rasa berpagut di ujung titian kerinduan...
inikah cinta dan rindu terlarang...???
ENGKAULAH JAWABANNYA...

(ad) – 30.12.2013


Summer dan Melintas Waktu




Kau selalu ditunggu oleh alam dan hayati
kehangatan dan kecantikanmu sungguh sejati
anugerah waktu dariNya setahun sekali
mengundang cinta, cita dan rasa berulang kali
bagi penghuni alam yang rindu padamu
kini, perlahan kau akan meninggalkan kami
pergi ke sisi lain dari bumi
ku tak ingin kau berkata "selamat tinggal"
karena kutahu kau akan datang kembali
Terima kasih padaNya karena ku masih bisa menikmati kehangatanmu 

(IS) - HiR, 28.08.2014


...





MELINTAS WAKTU 

bentangan waktu panjang
mengukir aneka kenangan
bergulirnya detak sang waktu
meretas lintasan dikehidupan
tak perduli tentang apa pun
selalu saja kita diminta mampu
merenungi cita citra dan cinta
tergantung pada kepekaan rasa
disetiap ujung detak waktu selalu
terpatri kenangan keindahan
hanya warna rasa yang membedakan
hanya kehendak yang memilihnya
SELALU ADA WARNA WAKTU


(ad) - 28.08.2016



Published in Kompasiana 04.09.16