.
Suhu turun mencapai minus dua belas
walau sinar surya cantik membias
merdu terdengar kicauan unggas
kembali dari selatan mendahului semi
mencari kekasih tuk memenuhi janji
.
Semilir bayu dingin menusuk
rindu akan kehangatanpun membludak
sukma berteriak: ”peloek !”
bara dalam tungku, penghangat sesaat
juga penghibur sukma dan raga yang penat
.
Cantiknya alam, penghibur abadi
hadiah terindah dari Sang Ilahi
ladang membentang bak permadani
sabar menanti datangnya semi
harapan bagi semua hayati
.
Indahnya kasih dalam kata-kata
terucap hangat dari lubuk hati
penghibur sukma, pelipur lara
tuk kita yang sehati
selama cinta sukma pada raga
.
Oleh: Indriati See - Hofheim im Ried, 03 Pebruari 2012