Montag, 2. November 2015

Untukmu Cintaku


Tak akan pernah putus ...
untaian kata-kata tulus
untukmu cintaku
.
Kehangatanmu selalu setia
walau tak sehangat musim yang lalu
diri terharu melihatmu tak berlalu
dari diri, raga dan sukma
walau harus sedikit menjauh
menghapus bulir-bulir peluh
demi cakrawala kelabu
.
Untukmu cintaku
kehangatanmu selalu setia
menemani sukma melewati waktu
hm ... ku tak ingin sampai ‘titik’
selama ‘koma’ masih terlihat cantik
menghiasi cinta kita
dari fajar sampai senja ...

...


Indriati See - HiR, 07.11.2014


Published in Kompasiana

Montag, 22. Juni 2015

Kelopak-kelopak Hujan

.
Kelopak-kelopak hujan
menyentuh tanah dan rerumputan
membentuk irama bersahutan
pada mereka yang peka pendengaran
.
Nyanyian katak dan unggas
terdengar merdu selaras
menghibur sukma
raga pun terasa bebas
dari penatnya karya
.
Sejuk dirasa oleh sukma 
kala gundah melanda
dingin dirasa oleh raga
kala asmara tanpa dhana
kelu lidah dirasa oleh diri
kala cinta tak kuasa terucapi
.
Kelopak-kelopak hujan
kau selalu dinanti
bagai kekasih hati
dari sukma
raga
dan diri
.

Indriati See - HiR, 23.06.2015



Samstag, 13. Juni 2015

Indahnya BersamaMu Tuhan

.

Senja indah didekapan penjunan Agung
selarik cahaya harapan bersinar dalam hati
segenggam asa menyertai setiap langkah
segunung cita menyembul di seantero hidup
berjuta syukurku terucap kehadirat Allah-ku
betapa Agung Mulia Dasyat Sang Pencipta
aku hanya mampu bersujud syukur padaNya
indahnya hidup di titian simpang di perjuangan
selamat sore kehidupan kusapa dengan senyum
selamat sore kehangatan kusapa dengan damai
selamat sore Jakartaku yang penuh liku damai
ahhh ... semua tergantung rasa dan sikap pandang
TERIMA KASIH YA ALLAH-KU
(ad) -16.11.2014

Mittwoch, 10. Juni 2015

Kau Pahat Nama Kita di Batu Karang

.
kau yang tak henti merapal perindu
terus setia sebutkan bisikkan namaku
merangkai hayal terindah untuk esok
dalam selembar aroma wewangian
kau yang terus teguh dikeyakinanmu
hitung hari demi minggu bulan tahun
tangkupkan hati dalam doa khusyuk
lingkaran atmosfer keagungan cinta
kau yang menyebutku permata hati
yang tak gentar barisan penghalang
tetap tebar senyum diantara rerintang
kau bagaikan pawang atas rasa lara
aku hanya bisa membalas segala doa
dalam tujuan bersejajar kebahagiaan
sebagai respon dalam kekagumanku
pada kau yang ukirkan nama di karang
TAKKAN LEKANG OLEH WAKTU
 
(ad) - 03.10.2014

Dienstag, 9. Juni 2015

Betapa Cerah Pagi Ini ...



.

ingin kuceritakan tentang rasa
rasa riang dan sukacita hatiku
betapa membuncah semangat
dalam ruah yang membumbung
sejati-nya hidupku penuh ceria
tak satu pun yang menyulitkanku
kicau burung selalu hiasi pagiku
embun pagi semakin sejukkanku
aroma melati wangi menerpaku
hijau daun anggguk semangatiku
dalam langkah diolah raga pagiku
betapa indah dan cerahnya hariku
musik mengalun lembut mempesona
simphoninya bawaku ke surga loka

 BETAPA AGUNG KARYAMU TUHAN

(ad) - 03.10.2014




Mittwoch, 3. Juni 2015

Lembar Kisah Kasih

.
Lembaran kisah itu ...
terhembus bayu
mengantar sukma hanyut
ke alam angan-angan tanpa haru biru
dimana cinta terasa indah dan lembut
.
Lembaran kisah itu ...
tak mengenal usang
diri pun tertantang
menisik cabikan setiap waktu
.
Lembaran kisah itu ...
.
(IS)
.

Lembaran itu
takkan pernah berakhir
kecuali sukma berhenti
.
Lembaran itu akan selalu ada
sampai sampul terakhir
.
(ad)

04.06.2015

Dienstag, 17. Februar 2015

Sapa

.
.
.
 Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua insan saling terpikat
kala mala mampir sesaat
pada diri yang sesak dan penat

Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua sukma bahagia
menghadirkan canda nan ceria

Sapa,
kau adalah kasih, harapan dan doa
pada sukma-sukma yang nelangsa

Sapa,
kau datang bersama surya
dari fajar sampai senja
kau datang bersama rembulan
kala gemintang menghias malam
kau datang bersama pelangi
kala rintik-rintik hujan berhenti

Sapa,
ku ingin sepertimu
hadirlah dalam setiap ucapanku
pada dia yang tak menyapa
padaNya yang terlupakan
pada mereka yang ku kasihi
.
.
.
Di penghujung sapa ini
ku hadirkan sapaNya bagi kita
yang saling menyapa …

Indriati See – HiR, 21.01.2015

***

MAYA ...

sapaku ...
sapamu ...
menghias alam maya
kau disana aku disini
bagai semeja 
berdua
ah senyatanya begini
taklah semudah sangka
betapa rumit bila diikuti
kita hanyalah bagian kecil
dari kerumitan modernisasi
HEHEHEHE ...

(ad) - 21.01.2015



***




'Sapa' published in Kompasiana

Jalan Kembali

.
Kusadari dan kupahami
betapa semuanya indah
indah indah mempesona
hingga kita terlena karenanya
namun ini bukanlah lintasannya
adakah kita tahu jalan kembali
pada awal semua yang sejati
seperti hari hari penuh makna
dikesejatian hidup bermartabat
walau tanpa tetesan madu
namun kenyataan sejati
ahhh ...
DILEMA ALAM RAYA ...

(ad) - 21.01.2015

Montag, 19. Januar 2015

Media ... Oh ... Media


Betapa berisik dan hiruk pikuknya
terlalu banyak komentar dan ulasan
seakan kepandaian adalah segalanya
menilai orang perorang tanpa keraguan
satu topik diulas kuras berulang-ulang
pagi siang sore petang sampai malam
semuanya padahal pepesan kosong
jadi RT dan RW saja tak pernah bisa
namun berkoar tentang negara dunia
begitu ringan dan seolah sangat pakar
padahal di rumah tangganya amburadul
berhentilah membual duhai para kometator
kalian tak ubah bagai tukang obat kelontong
malah bikin bingung para pemirsa semua
MAU DIBAWA KEMANA PARA PEMIRSA?



(ad) - 20.01.2015