Sonntag, 8. Juni 2014

Kau


Kadang kau terbang
bagai rama-rama
berkelit lincah dalam taman hati
menghilang bagai bintang terhalang awan
lalu bagai perahu timbul tenggelam di samudra
terasa kau sedang mengayun ayun keteguhanku
ku bisa apa dalam nanar di kehampaan
ini bukan permainan domino
pun bukan halma yang bisa diulang
tak serupa dengan scrable
rupanya aku tak berhak atasmu
karena kau bukan apa-apaku
aku hanya kelana yang singgah
mengisi kantung bejana airku
aku segera kau halau dari pandangmu
kau adalah camar yang lalu-lalang
dalam kehendak singkatmu
waktuku mulai habis atasmu
aku akan menjauhimu
dalam tataran hasrat
yang kering gersang
merintih di ujung lara
aku hanya kelana
musafir pandir
MAAFKAN
 
(ad) – 28.02.2013


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen