.
Cantiknya purnama
di musim dingin
indah berkilau bak
emas murni
pengganti surya di
malam hari
saksi alam bagi dua
sejoli
memadu kasih tuk
melepas rasa ingin
.
Kau bagai lentera
jagad raya
senantiasa abadi
menyinari
kala kegelapan
menghampiri
bak hati yang
terkasih, pemberi diri cinta
.
Saling berbisik kata-kata cinta
membangkitkan gelora asmara
sukma kita pun bersatu dalam dahana
membakar hasrat raga tuk bercinta
oh … indahnya, bahagia bagi kita
.
Hangatnya cahayamu
bak jemari kekasih
membelai lembut diriku yang dikasih
pikiran dan sukma kita pun bersatu
.
Kau tak henti memberi
karena cinta abadi pada diri
terasa tulus sampai sanubari
kuingin jadi kekasihmu
sampai sukma meninggalkan ragaku
.
Wahai Sang Kekasih
tuk yang kucinta dan kasihi, terima kasih
…
Indriati See - Hofheim im Ried, 9 Februari 2012
Published in Kompasiana
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen