Montag, 16. Juni 2014

Rindu ... Oh ... Rindu


Andai merindu dilarang
maka pastilah dendanya
akan menyumbang devisa
sebagai PAD yang terbesar
maka beruntunglah sobat

bila saja 'rindu' ada alat ukurnya
maka betapa akan tampak jelas
bahwa tua renta pun merindu
anak ingusan pun punya kerinduan
kita semua membutuhkan rindu

jika saja rindu diperjual-belikan
mungkinkah yang kaya penjualnya
ataukah justru menjadi dermawan
penyumbang rasa rindu perindu
karena ada juga yang mati rasa

Andai merindu diquota dijatah
adakah yang akan tersiksa
merana karena habis bak pulsa
lalu bingung meminta up-date
kita penikmat rindu dan merindu

andai rindu setiap saat dilarang
maka dendanya akan lebih besar
dari pada denda melanggar rambu
melanggar jalur busway Jakarta
siapa berani melarang kerinduan
PASTI BAKAL TERKENAL ...

(ad) – 05.12.2013

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen