Dienstag, 15. Juli 2014

Seikat Puisi Malam


Inspirasi itu menari dalam pikiran dan benakku
  memercik bagai percikan-percikan dhana
  pada malam pesta rakyat jelata

  HiR, 09.11.2013


Merajut kata demi kata
indah terkait satu dengan lainnya
membentuk makna
pada raga yang dahaga
“haus ?” tanya sukma
“seteguk asmara untukmu !” tawarnya


HiR, 11.11.2013 ♥


 

Indah …

Nada-nada menemani diri tanpa jeda
  menuntun sukma hanyut dalam alam pikiran
  pada kekasih impian …

HiR, 28.11.2013


Lelaplah bersama rembulan
  nan cantik dan rupawan
 bintang pun membawa cerita
  tentang sejoli asmara
  dalam setiap mimpi mereka

HiR, 29.11.2013



Bermimpilah yang indah seindah
 malam ciptaan Sang Kekasih
  berhias bintang dan rembulan
  tampak lembut bak cinta kasih
  pun tanpa jeda bersemi dalam kedua hati yang saling mengasih

  HiR, 01.12.2013


Terbanglah sukma tuk sesaat
  menikmati malam nan pekat
 tanpa bintang dan rembulan
  ketika langit terjerat dingin

Terbang tinggi … setinggi asmara Sang Kekasih
  pada sukma, raga dan diri yang terkasih

  HiR, 03.12.2013


Menantimu bagai menanti kekasih
 kala malam terlalu lama tuk dilewati
  kesetiaanmu tak tertandingi
 duhai suryaku, penghangat seluruh hayati
  detik-detik terasa lama oleh diri

Indriati See - HiR, 09.12.2013
...



Published in Kompasiana
Music

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen