Dienstag, 20. Mai 2014

Peluklah Aku yang Erat - Monolog *2*



Kekasihku …
hari ini ku datang lagi 
karena kurasa rindu padamu, 
bukalah pintu hati ini.
Kurasa tak perlu ku jelaskan, 
thema tentang pembicaraan yang ingin ku sampaikan
karena kau sudah tahu sebelumnya bukan ?
Kekasihku …
oh … peluklah aku erat-erat, 
ragaku tak lagi kuat, 
pundakku berbeban berat.
Rentangkanlah tanganmu untukku, 
angkatlah aku setinggi mungkin agar ku terlepas dari bebanku
 tuk menggapai asa pada pundakmu.
Bisikkanlah sesuatu di telingaku, 
kata-kata penambah semangatku
 dan akan ku pakai sebagai kompasku
 dalam menempuh jalan yang tak kutahu.
Biarkanlah ku tinggal lebih lama,
 menjalani semua rencanamu
 tuk belahan jiwa, buah hati dan mereka yang ku cintai
 dengan setulus hatiku.
Kekasihku …
Engkau harapanku, 
kini kuingin pergi tuk kembali kepada mereka yang ku miliki.
Pandanglah aku dari TahtaMu nan elok,  
maka disinilah aku sendiri, sekarang menatap cakrawala, dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok.
.
.
.
Indriati See - Hofheim im Ried, 15 Januari 2012

Published in Kompasiana

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen