Menatap dari perbukitan indah permai
sejauh mata memandang hamparan luas
masih ada tersisa tata ruang yang asri
sesaat kuhirup udara sejuk walau berat
berhenti sejenak dikehiruk-pikukan kerja
merenung dalam akan hakekat dharmaku
sejatinya bagai sebutir pasir dikeIndonesiaan
tersipu malu saat diri kadang sok merasa wah
bukit tempatku berdiri bernama Shanti Dharma
aku memahami akan makna dan harapannya
maka tekadku bulat tanganku mengepal erat
andai mentari terbit dari barat kau tetap Indonesiaku
seberapa banyak yang sempat pekikan tekad
saat semua sibuk dalam pesta pora koalisiria
ditengah kemacetan total lalu-lintas senja hari
oh Ibu Pertiwi...bila kau berhenti menangisi kami
DI NEGERI KAYA INI, BANYAK ORANG MISKIN
sejauh mata memandang hamparan luas
masih ada tersisa tata ruang yang asri
sesaat kuhirup udara sejuk walau berat
berhenti sejenak dikehiruk-pikukan kerja
merenung dalam akan hakekat dharmaku
sejatinya bagai sebutir pasir dikeIndonesiaan
tersipu malu saat diri kadang sok merasa wah
bukit tempatku berdiri bernama Shanti Dharma
aku memahami akan makna dan harapannya
maka tekadku bulat tanganku mengepal erat
andai mentari terbit dari barat kau tetap Indonesiaku
seberapa banyak yang sempat pekikan tekad
saat semua sibuk dalam pesta pora koalisiria
ditengah kemacetan total lalu-lintas senja hari
oh Ibu Pertiwi...bila kau berhenti menangisi kami
DI NEGERI KAYA INI, BANYAK ORANG MISKIN
(ad) - 22.05.14
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen