.
Sinar surya
menembus celah jendela
lembut membelai wajahmu
dan perlahan membangunkan tidurmu
kau rasa hangat bak dalam pelukan
indahnya pagi yang Dia berikan
.
Disini, bintang-bintang kecil masih menemaniku
menikmati cantiknya malam dalam keheninganku
terdengar lembut pekikan serangga malam
bagai pagelaran simfoni alam
.
Siangmu dan Malamku
yang membedakan kau dan aku
tapi bagiNya …
kita berada dalam “satu” waktu
lembut membelai wajahmu
dan perlahan membangunkan tidurmu
kau rasa hangat bak dalam pelukan
indahnya pagi yang Dia berikan
.
Disini, bintang-bintang kecil masih menemaniku
menikmati cantiknya malam dalam keheninganku
terdengar lembut pekikan serangga malam
bagai pagelaran simfoni alam
.
Siangmu dan Malamku
yang membedakan kau dan aku
tapi bagiNya …
kita berada dalam “satu” waktu
.
Indah sekali
pemberianMu, Kekasihku ! …
…
Indriati See - Hofheim im
Ried, 16.09.2012
Published in Kompasiana
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen