Montag, 30. Juni 2014

Cinta Kita di Usia Senja

.
Bunga tulip merekah sebelum waktunya
begitu juga smaradahana kita berdua
memecahkan dingin
membiarkan ingin
.
Selalu ada hasrat untuk mengisi
relung kasih dan cinta yang lama menanti
„kau kini kekasihku, sayangku“ bisikmu
„untuk selamanya“ terdengar lembut di telingaku
.
Sayang,
kecupanmu memberi kehidupan baru,
membawa aku menembus bayu,
kedalam rangkulan hangatmu
.
Cinta,
dimana belaian lembutmu,
dimana jantung kita bersatu
seirama gading dan kayu
memainkan melodi „Wild is The Wind“
.
Mengisi waktu dengan tawa
meninggalkan lara
menyambut cinta
oh … indahnya …
.
Mon amour,
“Concert pour une voix”mu
mengiringi tidurku
tenggelam dalam mimpi bersamamu
.
Kekasihku,
cintamu selalu hidup
jantung kitapun keras berdegup
tanda bahagia menikmati cinta bersatu
.
“Terlambat”  tak akan pernah ada
bagi cinta kita di usia senja
.
.

Indriati See - Hofheim im Ried, 27 Februari 2012

Catatan:
Terima kasih tuk kasih, cinta dan harapan yang diberikan padaku, teristimewa pada hari jadiku. Semoga Sang Maha Cinta mengabulkan semua doa-doa kita. Amin.

Published in Kompasiana

.

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen