.
Bunga tulip merekah
sebelum waktunya
begitu juga
smaradahana kita berdua
memecahkan dingin
membiarkan ingin
.
Selalu ada hasrat
untuk mengisi
relung kasih dan
cinta yang lama menanti
„kau kini
kekasihku, sayangku“ bisikmu
„untuk selamanya“
terdengar lembut di telingaku
.
Sayang,
kecupanmu memberi
kehidupan baru,
membawa aku
menembus bayu,
kedalam rangkulan
hangatmu
.
Cinta,
dimana belaian
lembutmu,
dimana jantung kita
bersatu
seirama gading dan
kayu
memainkan melodi „Wild is The Wind“
.
Mengisi waktu
dengan tawa
meninggalkan lara
menyambut cinta
oh … indahnya …
.
Mon amour,
“Concert pour une voix”mu
mengiringi tidurku
tenggelam dalam mimpi bersamamu
.
Kekasihku,
cintamu selalu hidup
jantung kitapun keras berdegup
tanda bahagia
menikmati cinta bersatu
.
“Terlambat” tak akan pernah ada
bagi cinta kita di usia senja
.
.
Indriati See - Hofheim im Ried, 27 Februari 2012
Catatan:
Terima kasih tuk kasih, cinta dan harapan yang diberikan padaku, teristimewa pada hari jadiku. Semoga Sang Maha Cinta mengabulkan semua doa-doa kita. Amin.
Published in Kompasiana
.
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen