Donnerstag, 15. Mai 2014

Siapa Suruh Datang Jakarta ?




Seiring dingin sejuk embun dini hari
bersiap berpacu laju berebut waktu
menyusur kelengangan semu Jakarta
 
menyongsong butiran asa kehidupan
disini hari demi hari berbaur padu satu
dalam lingkaran tanpa berbelas kasihan
aroma perebutan demi secuil kehidupan
tanpa peduli pada hukum sebab-akibat

tawa-ria berbaur dengan duka nestapa
iringi persahabatan dalam cium Yudas
ketulusan tergadai dalam kemas rebutan
klakson berteriak demi perebutan ruang

akan segera sepi menjadi hiruk-pikuk
senyuman berubah menjadi ''monster"
anomali bahwa semua insan berlomba
datang untuk mengadu keberuntungan

tinggalkan kesederhanaan dibelaian bunda
dalam tegur sapa persaudaraan a la Kabayan
mengejar asa dalam saputan fata morgana
bermuara sesal tapi enggan pulang ke desa
 

(ad) - 26.09.13


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen