Donnerstag, 15. Mai 2014

Negeri Bahariku


Ajakan bayu tuk melaut
membangkitkan hasrat
menapak pasir putih nan lembut
memantulkan sinar sang surya
bak hamparan kristal penuh pesona
.
Nelayan datang dengan jala,
bekal makanan dan lentera
lautpun menyambut dengan ceria
„sampai akhir petang sayangku !,
doakan kami agar beruntung selalu“
.
Jala dibentangkan dan doapun dipanjatkan
dilempar ke laut dengan penuh harapan
„Ya Allah, Engkau sumber kehidupan,
berilah kami rezeki untuk hari ini saja,
agar kami diberi kekuatan selalu tuk berkarya”
.
Irama merdu suling bambu
menari bersama sang bayu
pekikan burung-burung laut
membentuk orkestra lembut
anak nelayanpun gembira menyambut
.
“Santaplah bekal ini, anakku !
nasi dan lauk-pauk dari ibu,
pengganjal perut, cukup untuk harimu”
ucap ayah dengan pandangan penuh kasih
bekalpun dibuka dengan iringan doa pada Sang Pengasih
.
Sang surya perlahan menuju ufuk
warna alampun menjingga
menambah cantiknya alam raya
dengan perlahan-lahan jalapun ditarik
sarat dengan penghuni bahari
.
Senyum puas terpancar dari hati
„cukup untuk hari ini !
terima kasih padaMu Sang Bahari”
bidukpun berputar kembali
menuju pantai yang menanti
.
Untukmu Indonesiaku
negeri bahari sebutanmu
laut dan samudramu
sumber penghidupan rakyatmu
semoga makmur dan jaya selalu


Indriati See - Hofheim im Ried, 14 November 2011

Published in Kompasiana

Music

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen