Freitag, 16. Mai 2014

Ketika Kau Tak Hadir





Terasa dingin telapak kakiku
menapak lembut pasir putihmu
diterangi sinar bintang dan rembulan
. . . kau tampak bersinar keemasan . . .
di atasnya ku tulis kata-kata sayang untukmu
terlihat gemerlap dan murni seperti yang ku rasa
.Duhai kekasihku,
tak henti ku tulis yang terindah untukmu
. . sampai terhapus oleh hangatnya air laut . .
dan terbawa oleh deburnya ombak nan lembut
berharap pesanku sampai kepadamu
.Bintang bersinar terang di atas kepalaku
. seolah menampakkan lukisan wajahmu .
turut merasakan betapa aku merindukanmu
.Tahukah kau ? ku kembali lagi
disini, dimana kita memadu kasih
dengan perasaan yang sama seperti dulu
ketika kau membisikkan kata cinta dengan penuh kasih
ketika kau coba membaca hatiku
ketika kau coba mengikat janji
.Duhai kekasihku,
di atas pasir putih ini, aku sendiri
merasakan kembali lembutnya ombak menerpa telapak kakiku
disinari cantiknya cahaya bintang dan rembulan
semua seperti dulu, tak kurang sesuatu pun
hanya kau, ya, hanya kau yang tak hadir disisiku
Ku tahu kau memperhatikanku
walau pun sangat jauh tetapi terasa dekat karena cintamu
ku harap kau bahagia sayangku
di sisi Sang Ilahi
dimana semuanya abadi




Indriati See - Hofheim im Ried, 06 Juli 2011

Published in Kompasiana
Image

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen