Bundaku,
dini hari …
„ada yang mengganggu semangat hidupku“; katanya
aku terhenyak, bisu sesaat
kau terlalu kuat dalam ingatanku
ruang, waktu
memisahkan kita
kuingin segera melihatmu
kuberlari tanpa arah
sampai purnama menyambutku
cantik ! …
bagai Bunda kita
berhiaskan jutaan bintang
lihatlah ! …
awan-awan putih berkelompok melindungi
”ajaklah aku …”
kutuntunmu ke tempat Bunda
ulurlah tanganmu ! peluklah aku !
kuingin dengar detak jantungmu
kuingin rasakan hangatnya nafasmu
halusnya belaianmu
bisikanlah kata-kata bijak !
kecuplah relung mataku !
oh …
kurasa damai
kurasa aman
kurasa kasih
kurasa cinta
dalam jubah birumu
hari ini, kudengar suaramu
ceria …
hm …
saling menguatkan selalu dan selalu
Dia,
Bunda, kau dan aku
bersatu dalam doa
kini, dan sepanjang masa
Amin.
tuk sahabatku ”d ”, kau tidak sendiri … Deus caritas tibi
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen