Sonntag, 4. September 2016

Surat Sahabat dari Penjara Keterhalangan



Sahabat dan kekasih atau apa pun keadaanmu kini... dariku yang terpisah jauh dari seberang lautan di belahan dunia lain di lintas negara....
- maka ijinkanlah aku miliki ruang rindu di bilik hatimu walau takkan mungkin ada selimut rinduku disana...apa pun aku sangat menghargakan kearifanmu
- diantara pilinan pintalan benang rinduku biarkan kurendai dengan waktu di setiamu menunggu... hingga akhir masa... entah bila pintalan benang mampu menjadi selimut rindu di ujung yang senja... kukira andai usai pun kau telah di ujung damai dan bahagiamu...
-biar kucumbui bayang rindumu di selasar kemartabatan hormatku padamu, dalam kelembutan syurga loka diiringan musik kantata.
-ijinkan kugapai setiap pori kerinduanmu dalam derap kenikmatan semu pada khayalan terindah di kemampuan tertinggimu... menerima ungkapan kasih lewat indera dimensi keempat...
-kerena tak selamanya sentuhan phisik lebih indah daripada menyatunya sukma di alam syurga nirwana... oh indahnya khayalan ketulusan
-ditemaran bunga-bunga cinta di hamparan rerumputan kerinduan di bisikan ketulusan hati di lambaian kesehatian yang tak rela berhias dusta pada panggilan rasa yang menggelora di badai tanpa ujung...
-gelepar dalam ketakinginan berpisah saat jemari saling menyatu... berontak enggan berpisah karena ada puncak getar gelora tiada mampu terkatakan... ijinkan aku dinda... menuntunmu kegerbang kelalaian sesaat saja... mengangguklah kasih...
-bagiku jarak dan waktu bukanlah belenggu saat aura cintamu melambai mendekapku di ujung rindumu dalam kebisuan harapan dan ketak berdayaan dalam titian rasa waktu dan alunan simfoni
-aku menantikan ijinmu sahabat hatiku... untuk menuai bulir-bulir rindu yang terhalang walau tak terlarang hatimu!
-keberanian dan keteguhan serta kekuatan lelaki bukanlah restu untuk menjamah seorang wanita terhormat
-tetapi ijin yang taklim dan penuh ketulusan laksana meterai untuk bertaruh jiwa di medan laga meski menuai dan sabungkan nyawa sekali pun.
-tetapi menerima mahkota kehormatan adalah kemenangan sejati yang tak terperikan dalam piala kekalahan hati di kemenangan makna kenangan
masihkah keraguan menjadi cadar penghalang pandang mata hatimu lantas bilakah ada hati dan rasa berpagut di ujung titian kerinduan...
inikah cinta dan rindu terlarang...???
ENGKAULAH JAWABANNYA...

(ad) – 30.12.2013


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen