Dienstag, 17. Februar 2015

Sapa

.
.
.
 Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua insan saling terpikat
kala mala mampir sesaat
pada diri yang sesak dan penat

Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua sukma bahagia
menghadirkan canda nan ceria

Sapa,
kau adalah kasih, harapan dan doa
pada sukma-sukma yang nelangsa

Sapa,
kau datang bersama surya
dari fajar sampai senja
kau datang bersama rembulan
kala gemintang menghias malam
kau datang bersama pelangi
kala rintik-rintik hujan berhenti

Sapa,
ku ingin sepertimu
hadirlah dalam setiap ucapanku
pada dia yang tak menyapa
padaNya yang terlupakan
pada mereka yang ku kasihi
.
.
.
Di penghujung sapa ini
ku hadirkan sapaNya bagi kita
yang saling menyapa …

Indriati See – HiR, 21.01.2015

***

MAYA ...

sapaku ...
sapamu ...
menghias alam maya
kau disana aku disini
bagai semeja 
berdua
ah senyatanya begini
taklah semudah sangka
betapa rumit bila diikuti
kita hanyalah bagian kecil
dari kerumitan modernisasi
HEHEHEHE ...

(ad) - 21.01.2015



***




'Sapa' published in Kompasiana

4 Kommentare:

  1. hahah :D ada dialog tertawa renyah di bagian akhir
    manstafff Bigsis

    AntwortenLöschen
  2. Iya tuh ... :D si AD memang orangnya periang ... ketawa terus !

    Terima kasih sudah bersedia mampir ke Goeboek kami ya Mas Ando :) - Salam Blogger :)

    AntwortenLöschen
  3. Jadi ademm nih main ke gubuk mbak Indriati... Like the backsound

    AntwortenLöschen
    Antworten
    1. Terima kasih my brother Pical :) silahkan berjalan-jalan menikmati puisi-puisi sederhana kami ...

      Löschen