.
.
.
Sapa,
.
.
Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua insan saling terpikat
kala mala mampir sesaat
pada diri yang sesak dan penat
Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua sukma bahagia
menghadirkan canda nan ceria
Sapa,
kau adalah kasih, harapan dan doa
pada sukma-sukma yang nelangsa
Sapa,
kau datang bersama surya
dari fajar sampai senja
kau datang bersama rembulan
kala gemintang menghias malam
kau datang bersama pelangi
kala rintik-rintik hujan berhenti
Sapa,
ku ingin sepertimu
hadirlah dalam setiap ucapanku
pada dia yang tak menyapa
padaNya yang terlupakan
pada mereka yang ku kasihi
.
.
.
Di penghujung sapa ini
ku hadirkan sapaNya bagi kita
yang saling menyapa …
Indriati See – HiR, 21.01.2015
***
(ad) - 21.01.2015
***
MAYA ...
sapaku
...
sapamu
...
menghias
alam maya
kau
disana aku disini
bagai
semeja
berdua
ah
senyatanya begini
taklah
semudah sangka
betapa
rumit bila diikuti
kita
hanyalah bagian kecil
dari
kerumitan modernisasi
HEHEHEHE
...
(ad) - 21.01.2015
***
'Sapa' published in Kompasiana
hahah :D ada dialog tertawa renyah di bagian akhir
AntwortenLöschenmanstafff Bigsis
Iya tuh ... :D si AD memang orangnya periang ... ketawa terus !
AntwortenLöschenTerima kasih sudah bersedia mampir ke Goeboek kami ya Mas Ando :) - Salam Blogger :)
Jadi ademm nih main ke gubuk mbak Indriati... Like the backsound
AntwortenLöschenTerima kasih my brother Pical :) silahkan berjalan-jalan menikmati puisi-puisi sederhana kami ...
Löschen