Montag, 2. November 2015
Montag, 22. Juni 2015
Kelopak-kelopak Hujan
.
Kelopak-kelopak hujan
menyentuh tanah dan rerumputan
membentuk irama bersahutan
pada mereka yang peka pendengaran
.
Nyanyian katak dan unggas
terdengar merdu selaras
menghibur sukma
raga pun terasa bebas
dari penatnya karya
.
Sejuk dirasa oleh sukma
kala gundah melanda
dingin dirasa oleh raga
kala asmara tanpa dhana
kelu lidah dirasa oleh diri
kala cinta tak kuasa terucapi
.
Kelopak-kelopak hujan
kau selalu dinanti
bagai kekasih hati
dari sukma
raga
dan diri
.
Indriati See - HiR, 23.06.2015
Samstag, 13. Juni 2015
Indahnya BersamaMu Tuhan
Senja indah didekapan penjunan Agung
selarik cahaya harapan bersinar dalam hati
segenggam asa menyertai setiap langkah
segunung cita menyembul di seantero hidup
berjuta syukurku terucap kehadirat Allah-ku
betapa Agung Mulia Dasyat Sang Pencipta
aku hanya mampu bersujud syukur padaNya
indahnya hidup di titian simpang di perjuangan
selamat sore kehidupan kusapa dengan senyum
selamat sore kehangatan kusapa dengan damai
selamat sore Jakartaku yang penuh liku damai
ahhh ... semua tergantung rasa dan sikap pandang
TERIMA KASIH YA ALLAH-KU
(ad) -16.11.2014
(ad) -16.11.2014
Mittwoch, 10. Juni 2015
Kau Pahat Nama Kita di Batu Karang
.
kau yang tak henti merapal perindu
terus setia sebutkan bisikkan namaku
merangkai hayal terindah untuk esok
dalam selembar aroma wewangian
kau yang terus teguh dikeyakinanmu
hitung hari demi minggu bulan tahun
tangkupkan hati dalam doa khusyuk
lingkaran atmosfer keagungan cinta
kau yang menyebutku permata hati
yang tak gentar barisan penghalang
tetap tebar senyum diantara rerintang
kau bagaikan pawang atas rasa lara
aku hanya bisa membalas segala doa
dalam tujuan bersejajar kebahagiaan
sebagai respon dalam kekagumanku
pada kau yang ukirkan nama di karang
TAKKAN LEKANG OLEH WAKTU
terus setia sebutkan bisikkan namaku
merangkai hayal terindah untuk esok
dalam selembar aroma wewangian
kau yang terus teguh dikeyakinanmu
hitung hari demi minggu bulan tahun
tangkupkan hati dalam doa khusyuk
lingkaran atmosfer keagungan cinta
kau yang menyebutku permata hati
yang tak gentar barisan penghalang
tetap tebar senyum diantara rerintang
kau bagaikan pawang atas rasa lara
aku hanya bisa membalas segala doa
dalam tujuan bersejajar kebahagiaan
sebagai respon dalam kekagumanku
pada kau yang ukirkan nama di karang
TAKKAN LEKANG OLEH WAKTU
(ad) - 03.10.2014
Dienstag, 9. Juni 2015
Betapa Cerah Pagi Ini ...
.
ingin kuceritakan tentang rasa
rasa riang dan sukacita hatiku
betapa membuncah semangat
dalam ruah yang membumbung
sejati-nya hidupku penuh ceria
tak satu pun yang menyulitkanku
kicau burung selalu hiasi pagiku
embun pagi semakin sejukkanku
aroma melati wangi menerpaku
hijau daun anggguk semangatiku
dalam langkah diolah raga pagiku
betapa indah dan cerahnya hariku
musik mengalun lembut mempesona
simphoninya bawaku ke surga loka
BETAPA AGUNG KARYAMU TUHAN
(ad) - 03.10.2014
Mittwoch, 3. Juni 2015
Lembar Kisah Kasih
.
Lembaran
kisah itu ...
terhembus
bayu
mengantar
sukma hanyut
ke
alam angan-angan tanpa haru biru
dimana
cinta terasa indah dan lembut
.
Lembaran
kisah itu ...
tak
mengenal usang
diri
pun tertantang
menisik
cabikan setiap waktu
.
Lembaran
kisah itu ...
.
(IS)
.
Lembaran
itu
takkan
pernah berakhir
kecuali
sukma berhenti
.
Lembaran
itu akan selalu ada
sampai
sampul terakhir
.
(ad)
04.06.2015
Dienstag, 17. Februar 2015
Sapa
.
.
.
Sapa,
.
.
Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua insan saling terpikat
kala mala mampir sesaat
pada diri yang sesak dan penat
Sapa,
kau hadir setiap saat
kala dua sukma bahagia
menghadirkan canda nan ceria
Sapa,
kau adalah kasih, harapan dan doa
pada sukma-sukma yang nelangsa
Sapa,
kau datang bersama surya
dari fajar sampai senja
kau datang bersama rembulan
kala gemintang menghias malam
kau datang bersama pelangi
kala rintik-rintik hujan berhenti
Sapa,
ku ingin sepertimu
hadirlah dalam setiap ucapanku
pada dia yang tak menyapa
padaNya yang terlupakan
pada mereka yang ku kasihi
.
.
.
Di penghujung sapa ini
ku hadirkan sapaNya bagi kita
yang saling menyapa …
Indriati See – HiR, 21.01.2015
***
(ad) - 21.01.2015
***
MAYA ...
sapaku
...
sapamu
...
menghias
alam maya
kau
disana aku disini
bagai
semeja
berdua
ah
senyatanya begini
taklah
semudah sangka
betapa
rumit bila diikuti
kita
hanyalah bagian kecil
dari
kerumitan modernisasi
HEHEHEHE
...
(ad) - 21.01.2015
***
'Sapa' published in Kompasiana
Jalan Kembali
.
Kusadari dan kupahami
betapa semuanya indah
indah indah mempesona
hingga kita terlena karenanya
namun ini bukanlah lintasannya
adakah kita tahu jalan kembali
pada awal semua yang sejati
seperti hari hari penuh makna
dikesejatian hidup bermartabat
walau tanpa tetesan madu
namun kenyataan sejati
ahhh ...
DILEMA ALAM RAYA ...
(ad) - 21.01.2015
Montag, 19. Januar 2015
Media ... Oh ... Media
Betapa berisik dan hiruk pikuknya
terlalu banyak komentar dan ulasan
seakan kepandaian adalah segalanya
menilai orang perorang tanpa keraguan
satu topik diulas kuras berulang-ulang
pagi siang sore petang sampai malam
semuanya padahal pepesan kosong
jadi RT dan RW saja tak pernah bisa
namun berkoar tentang negara dunia
begitu ringan dan seolah sangat pakar
padahal di rumah tangganya amburadul
berhentilah membual duhai para kometator
kalian tak ubah bagai tukang obat kelontong
malah bikin bingung para pemirsa semua
MAU DIBAWA KEMANA PARA PEMIRSA?
(ad) - 20.01.2015
Abonnieren
Posts (Atom)