Detak-detik waktu
menemaniku dengan setia
seirama denyut nadiku
sunyi dirasa sukma
dingin dirasa raga
diri tak bisa berbuat apa-apa
.
Diri pun berusaha menisik kembali
selimut malam yang tercabik
dengan benang-benang sutra nan cantik
Ah … seandainya diri bisa pintal kasih dan cinta
membentuk untaian benang panjang tak berujung
merajutnya menjadi selimut pengganti tuk sukma
pasti raga pun turut bahagia
.
Detak-detik waktu
menemaniku dengan setia
melewati malam yang semakin larut
bulan setengah dan gemintang pun turut
terlihat saling berpagut bak kasih dan cinta
selalu setia dalam duka dan suka
.
Detak-detik waktu
menemaniku dengan setia
berharap yang sama tuk sukma
kekasih bathinku
Indriati See - HiR,
06.05.14
Published in Kompasiana
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen