Montag, 17. November 2014

Detak-detik Waktu


.

Detak-detik waktu

menemaniku dengan setia

seirama denyut nadiku

sunyi dirasa sukma

dingin dirasa raga

diri tak bisa berbuat apa-apa
.

Diri pun berusaha menisik kembali

selimut malam yang tercabik

dengan benang-benang sutra nan cantik

Ah … seandainya diri bisa pintal kasih dan cinta

membentuk untaian benang panjang tak berujung

merajutnya menjadi selimut pengganti tuk sukma

pasti raga pun turut bahagia
.

Detak-detik waktu

menemaniku dengan setia

melewati malam yang semakin larut

bulan setengah dan gemintang pun turut

terlihat saling berpagut bak kasih dan cinta

selalu setia dalam duka dan suka
.

Detak-detik waktu

menemaniku dengan setia

berharap yang sama tuk sukma

kekasih bathinku


Indriati See - HiR, 06.05.14


Published in Kompasiana 












Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen