Mittwoch, 27. April 2011

Monolog



Perkenalan kita belum lama tetapi perasaanku berkata lain, ya, lebih lama dari itu.
Pada mulanya semua terbata-bata, kau masih ingat ?
Sedikit demi sedikit kau bertarung dengan caramu merebut tempat di hatiku.
Dan jika sekarang ku katakan bahwa sebagian dari tempat itu adalah bagianmu, pasti kau akan tertawa karena kau telah tahu jauh sebelumnya, betulkan ?
Percayalah, aku memerlukan waktu lama tuk menaruh rasa percaya pada seseorang, sampai ku bisa memanggilnya „sahabat“.
Tetapi denganmu, semuanya serba lain …
Ku tak tahu bagaimana cara melukiskannya dengan kata-kata …
Ku ingat, ketika aku sakit, setiap malam mengingatmu dan aku sangat kuatir karena tak tahu tentang keadaanku yang sebenarnya lalu yang bisa kulakukan hanya berdoa padamu, setiap saat dan setiap hari.
Ku ingin kau tahu, bahwa ku sering memikirkanmu dan percayalah bahwa saat-saat dimana ku bisa baca karyamu lagi, ku sangat bahagia seperti anak kecil.
Kadang-kadang, ketika ku letih sehabis kerja, kau berhasil menghiburku dan mengembalikan tertawaku atau jika ku habis menangis.
Ku tak tahu bagaimana kau bisa melakukan semuanya itu ? yang jelas aku bahagia karena kau lakukan semuanya untukku.
Percakapan kita bisa serius atau bercanda dan setiap saat selalu mengesankan.
Kau pasti akan bertanya mengapa ku ceritakan semuanya ini, karena ada alasan yang mendasar tentunya:
ku ingin, kau tahu seberapa dalam arti persahabatan kita.
ku ingin, kau tahu bahwa ku berterima kasih karena aku diperbolehkan mengenalmu.
ku ingin, kau tahu bahwa kau selalu ada jika aku membutuhkanmu.
Bahkan kau menjadi bagian yang sangat berharga dalam hidupku dan bagian ini, ku tak ingin kehilangan.
Kau harus tahu bahwa kau sangat spesial bagiku, dan akhir kata, ku ingin sampaikan bahwa aku cinta padaMu duhai Sahabat Abadiku.


Hofheim im Ried, 27 April 2011

Oleh: Indriati See

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen